Sabtu, 08 September 2012

KA Barang Indonesia

Angkutan Pupuk





Angkutan pupuk sempat mencapai masa gemilang, terutama saat kereta api melayani angkutan pupuk dengan PT Pupuk Sriwijaya Palembang. Gerbong yang digunakan pun khusus yaitu jenis DGGW/GGW bercat biru. Namun seiring kelangkaan pupuk dan distribusi dialihkan ke moda transportasi truk, angkutan pupuk pun meredup.

Angkutan pupuk direncanakan akan beroperasi awal tahun 2012, sebagai realisasi kerjasama dengan PT Petrokimia Gresik. PT Petrokimia sepakat mendistribusikan produk pupuknya menggunakan kereta api dengan relasi Indro-Cirebon Prujakan, Indro-Sindanglaut dan Indro-Cigading. Khusus relasi Indro-Cigading memanfaatkan balikan kosongan KA Baja Coil. Adapun sarana gerbong yang digunakan bukan menggunakan gerbong tertutup jenis GGW, melainkan gerbong datar PPCW plus kontainer.




Angkutan Pasir




Angkutan Pasir merupakan salahsatu layanan angkutan barang curah yang ditawarkan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero). Jenis sarana gerbong yang disediakan telah tersedia sesuai kebutuhan, yaitu jenis KKBW, ZZOW dan TTW/YYW dengan kapasitas angkut 30 ton dan 50 ton. Stamformasi rangkaian untuk muatan batubara di Sumatera bisa 40-60 gerbong per KA, dan untuk pasir kuarsa/balas/pasir besi di Jawa bisa 15-20 gerbong per KA.

Dengan daya angkut yang banyak dalam sekali angkut, waktu tempuh yang pasti, keamanan terjamin, juga akses yang mudah karena pengangkutan dekat dengan lokasi tambang dan pembongkaran langsung ke area pabrik maupun kawasan pelabuhan. karena dekat dengan lokasi tambang dan pembongkaran langsung ke area pabrik maupun kawasan pelabuhan.

I. KA Pasir Kuarsa Brambanan-Karangtalun, pp


Angkutan Pasir Kuarsa telah mulai beroperasi sejak Oktober 2011, hasil kerjasama dengan PT Afra Smart Fleksindo. Relasinya mengangkut muatan Pasir Kuarsa dari Brambanan (Yogyakarta) untuk dibawa ke Pabrik Semen PT Holcim Indonesia di Karangtalun (Cilacap). Baru 1 KA yang dijalankan dengan stamformasinya 10-15 gerbong jenis TTW/YYW. Sesuai kontrak, muatan Pasir Kuarsa yang diangkut sebanyak 112 ribu ton pertahunnya.

II. KA Pasir Besi Awipari-Cilacap, pp


Angkutan Pasir Besi baru akan beroperasi tahun 2012. Kesepakatan kerjasama telah dilakukan dengan PT General Mineral Resourches. Relasi nantinya akan mengangkut muatan Pasir Besi dari Awipari (Tasikmalaya) untuk dibawa ke Pelabuhan Cilacap untuk dieksport ke luar negeri. Satu KA yang akan dijalankan dengan stamformasi 20 gerbong jenis TTW berat muat 30 ton atau menggunakan gerbong KKBW atau PPCW plus kontainer. Sesuai kontrak, muatan Pasir Besi yang akan diangkut sebanyak 180 ribu ton per tahunnya.


Angkutan Batubara

I. KA Babaranjang (KA BBR)


Batubara hasil produksi PT Bukit Asam di Tanjungenim ini diangkut dengan kereta api ke Tarahan (Lampung) dan Kertapati (Palembang). Untuk pengangkutan dari Tanjungenim Baru-Tarahan, KA Batubara yang beroperasi lebih dikenal dengan nama KA Babaranjang (Batubara Rangkaian Panjang) atau disebut KA BBR. Ada 18 KA yang beroperasi setiap harinya dari Tanjungenimbaru-Tarahan,pp.

Sesuai namanya, KA Babaranjang merupakan KA terpanjang di Indonesia. Satu rangkaian KA Babaranjang terdiri dari 40 gerbong KKBW dengan 2 lokomotif CC202 atau 60 gerbong KKBW dengan 3 lokomotif CC202. Menggunakan dua lokomotif terbaru CC205 mampu menarik 50 gerbong KKBW. Panjangnya, bisa mencapai 1 kilometer lebih. KA Babaranjang menggunakan gerbong terbuka berjenis KKBW dengan muatan 50 ton.


KA Babaranjang beroperasi dari tambang Stasiun Tanjungenim Baru (Sumatera Selatan) ke Pelabuhan Tarahan (Lampung) yang berjarak 410 km dan ditempuh dalam waktu sekitar 15 jam perjalanan. Dalam sehari, ada 20 KA Babaranjang yang mengangkut batubara dari Tanjungenim ke Tarahan. Proses pengisian di Tanjungenim menggunakan TLS (Train Loading System) dengan cara mencurahkan batubara ke gerbong dari atas sesuai kapasitas muat gerbong KKBW. Pembongkaran di Tarahan juga terbilang cepat karena terdapat 2 jalur lingkar dan menggunakan mesin RCD (Rotary Circle Dumper). Dengan RCD, gerbong diputar balik sehingga seluruh isinya tumpah ke dalam bak penampungan. Hanya butuh waktu 2,5-3 menit per gerbong untuk menumpahkan isinya atau paling lama 2,5 jam untuk 1 KA dengan muatan 43 gerbong KKBW.



Sebagian besar hasil batubara dari Tarahan untuk pasokan batubara keperluan pembangkit listrik Jawa-Bali di Suralaya, Cilegon, Banten dan ekspor.

II. KA Batubara (KA KPT)


KA Batubara dari tambang PT BA Tanjungenimbaru ke Dermaga Kertapati (Palembang) rangkaiannya lebih pendek dan jumlahnya bervariasi. Lokomotif penariknya pun cukup menggunakan seri CC201 dan gerbong KKBW yang dipergunakan hanya berkapasitas 25-30 ton.

KA Batubara tujuan Kertapati atau disebut KA KPT beroperasi dari Stasiun Tanjungenimbaru ke Kertapati ditempuh sejauh 165 km dengan waktu sekitar 5 jam. Dalam sehari, ada 8 KA yang mengangkut batubara dari Tanjungenim ke Kertapati. Sebanyak 5 KA dengan masing-masing membawa 35 gerbong KKBW berkapastitas 30 ton buatan PT INKA, 2 KA membawa masing-masing 24 gerbong KKBW 25 ton (gerbong eks Padang) dan 1 KA membawa 15 gerbong KKBW 30 ton buatan Rumania.

Berbeda dengan pembongkaran di Tarahan, pembongkaran di Kertapati dilakukan secara manual/bottom loading dengan membuka penutup gerbong KKBW bagian samping. Untuk memasukkan rangkaian ke jalur pembongkaran, lokomotif harus berpindah posisi untuk mendorong mundur rangkaian ke Apron Feeder (bak penampung bongkaran batubara). Selanjutnya batubara diolah lagi dan dikirim menggunakan kapal tongkang untuk keperluan ekspor dan pasokan ke Suralaya, Cilegon dan ekspor.

III. KA Batubara PT. BAU


Potensi besar angkutan batubara mendorong PT KAI (Persero) terus mengembangkan jalinan kerjasamanya dengan perusahaan pertambangan swasta. Salah satunya dengan bekerjasama dengan PT BAU mengangkut muatan batubara sekitar 5 juta ton pertahun dan dengan PT BMSS juga 5 juta ton setahunnya.

Mulai 8 Januari 2011 secara resmi telah dioperasikan perjalanan perdana KA Batubara PT BAU dari Sukacinta ke Kertapati. Pada awal operasi KA Batubara milk PT BAU dijalankan setiap dua hari sekali, dan kini sudah bisa dijalankan setiap hari sebanyak 6 KA. Angkutan Batubara PT BAU menggunakan sarana gerbong seperti angkutan Batubara Cigading-Bekasi, yaitu menggunakan gerbong datar PPCW dan kontainer berkapasitas 40 ton (2 kontainer isi 20 ton/kontainer). Proses pembongkarannya di stockpile Kertapati menggunakan loader excavator lalu dinaikkan ke truk trailer menuju Dermaga Pengapalan PT BAU.

IV. KA Batubara PT. SB (Semen Baturaja)


Selain dengan PT BA dan PT BAU, kerjasama angkutan batubara juga dilakukan dengan PT Semen Baturaja (PT SB). Muatan batubara dibawa dari Tanjungenimbaru ke Tiga gajah untuk pasokan bahan bakar keperluan industri semen PT Semen Baturaja. Setiap harinya dijalankan 1 KA dengan membawa rata-rata 11 gerbong terbuka ZZOW/KKBW.

KA Batubara Cigading-Bekasi


Inilah satu-satunya KA Batubara di Pulau Jawa. KA Batubara Cigading-Bekasi merupakan penerusan angkutan batubara dari Sumatera Selatan dan Kalimantan. Dari KA Babaranjang, batubara dari Tarahan diseberangkan dengan kapal ke Cigading, Banten. Selanjutnya, muatan batubara diangkut dengan kereta api dari Cigading ke Stasiun Bekasi, Jawa Barat.

Operasional KA Batubara Cigading-Bekasi dimulai dengan kerjasama pengangkutan antara PT AJW (PT Aneka Jasatama Wahana) dengan PT KAI. Tujuannya adalah untuk mensuplai kebutuhan bahan bakar batubara bagi pabrik semen PT Indocement. Kerjasama pengangkutan dimulai pada tahun 1986.

KA Batubara Cigading-Bekasi melalui rute Cigading-Tanahabang-Kampungbandan-Pasarsenen-Bekasi sejauh 185 kilometer yang ditempuh dalam waktu sekitar 5 jam. Gerbong yang digunakan jenis gerbong datar PPCW dengan muatan batubara yang diangkut dalam bak kontainer. Di Cigading, pengisian ke bak kontainer menggunakan TLS (Train Loading System). Dan setiba di Bekasi, pembongkaran menggunakan crane lalu diangkut dengan truk ke pabrik PT Indocement di Cibinong, Bogor dan industri sekitar Bekasi diteruskan dengan truk.

Setiap harinya dijalankan 2 KA dan hari Minggu sesuai permintaan terkadang dijalankan 1 KA tambahan. Stamformasinya hanya 18-20 gerbong dengan ditarik lokomotif CC201. Karena jumlah rangkaian gerbongnya lebih sedikit dari KA Babaranjang atau KA Batubara Kertapati, KA ini kerap dijuluki sebagai KA Babarandek alias Batubara Rangkaian Pendek.


Angkutan BBM

Angkutan BBM di Jawa


I. KA BBM Maos - Tegal

Angkutan KA BBM dari Maos ke Tegal sejauh 134 km. Ada 2 KA BBM yang beroperasi di lintas Maos-Tegal setiap harinya dan 1 KLB yang dijalankan setiap hari Rabu dan Minggu. Stamformasi masing-masing KA terdiri dari 18 gerbong ketel jenis KKW. Muatan BBM yang dibawa berisi premium, solar dan kerosin.

Bila dulu untuk perjalanan dari Purwokerto-Bumiayu harus menggunakan double traksi (dua lokomotif seri CC201), kini dengan alokasi lokomotif baru seri CC204, KA BBM relasi Maos-Tegal cukup ditarik satu lokomotif CC204.

II. KA BBM Cilacap - Rewulu

Angkutan KA BBM dari Cilacap-Rewulu sejauh 163 km. Muatan BBM yang diangkut berupa avtur (bahan bakar pesawat terbang). Setiap harinya dijalankan 1 KA dengan membawa 10 gerbong ketel KKW. Dari Rewulu, selanjutnya pasokan avtur dikirim dengan truk tanki untuk kepentingan operasional pesawat terbang di Bandara Adi Sumarmo Solo dan Bandara Adi Sucipto Yogyakarta.

III. KA BBM Rewulu - Madiun

Angkutan KA BBM di wilayah PT KAI Daop VI Yogyakarta saat ini hanya 1 KA yang melayani distribusi BBM dari Rewulu ke Madiun. Stamformasinya terdiri dari 18-22 gerbong ketel KKW dengan muatan BBM jenis premium, solar dan residu. Sebelumnya, pasokan BBM dari Depo PERTAMINA Rewulu dikirim dengan kereta api ke dua tempat. Satu KA untuk melayani relasi Rewulu-Madiun (163 km) dan satu KA untuk relasi Rewulu-Cepu (199 km). Namun untuk relasi Rewulu-Cepu tak lagi dilayani dengan KA.

IV. KA BBM Benteng-Malangkotalama

KA BBM juga beroperasi dari wilayah PT KAI Daop VIII Surabaya. Di wilayah ini, angkutan KA BBM dilayani dari Depo PERTAMINA Benteng untuk pengiriman tujuan Malangkotalama dan Madiun. Muatan yang diangkut berupa premium, solar dan kerosin. Angkutan KA BBM dari Benteng menuju Malang Kotalama (100 km) kini hanya 1 KA dari sebelumnya 3 KA. Operasional KA BBM di lintas Benteng-Malang juga serupa dengan operasional KA BBM di Maos-Tegal yaitu terdapat tanjakan cukup tajam di lintas Bangil-Malang Kotalama. Kondisi tersebut membuat rangkaian KA BBM harus ditarik dua kali. Dari stamformasi 20 gerbong ketel KKW, sesampai Bangil stamformasi dibuat 10 gerbong, atau dua kali penarikan.

V. KA BBM Benteng-Madiun

Setiap harinya, ada 1 KA BBM yang beroperasi di lintas Benteng-Madiun (sejauh 159 km). Stamformasinya terdiri dari 20 gerbong ketel KKW bermuatan premium, solar dan kerosin.

Angkutan BBM di Sumatera

I. KA BBM Sumatera Utara


Angkutan KA BBM di PT KAI Divisi Regional I Sumatera Utara melayani distribusi BBM dari Depo PERTAMINA Labuan menuju dua tempat, yaitu Kisaran sejauh 149 km dan Siantar sejauh 174 km. Stamformasinya masing-masing 15 gerbong ketel jenis KKW untuk distribusi ke Siantar dan 12 gerbong ketel KKW untuk distribusi ke Kisaran. Gerbong yang digunakan gerbong ketel jenis KKW atau KKRU dengan kapasitas muat 30 ton.

II. KA BBM Sumatera Selatan


Di Divisi Regional PT KAI Divisi Regional III Sumatera Selatan, angkutan KA BBM melayani pengiriman/ distribusi BBM jenis premium, solar dan kerosin (minyak tanah). Ada tiga KA yang dioperasikan melayani distribusi BBM dari Depo PERTAMINA Kertapati ke tiga tempat berbeda. Masing-masing 1 KA melayani Kertapati-Lubuklinggau dengan stamformasi 18 gerbong ketel jenis KKW sejauh 305 kilometer (1 KA), 1 KA melayani Kertapati-Lahat sejauh 190 km (15 gerbong KKW) dan 1 KA lagi melayani Kertapati-Tigagajah sejauh 171 km (16 gerbong KKW). Untuk lokomotif penariknya menggunakan CC201, dan kapasitas muat per gerbong 30 ton.


Angkutan Semen

Angkutan Semen di Sumatera

I. KA Semen Curah (Indarung-Bukitputus,pp)



Peran kereta api dalam distribusi angkutan semen di Sumatera Barat demikian besar. Selain lebih aman, cepat dan efi sien, manfaatnya juga dirasakan oleh Pemerintah Daerah setempat yaitu membantu mengurangi beban jalan raya terutama dari Indarung ke Pelabuhan Telukbayur maupun sebaliknya. Apalagi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat telah mengeluarkan Peraturan Gubernur terkait pembatasan tonase muatan truk yang melintas di wilayah Sumatera Barat.

Angkutan semen dengan kereta api sudah lama terjalin baik antara PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional 2 Sumatera Barat dengan PT Semen Padang Tbk. Produksi semen dalam bentuk curah setiap harinya diangkut menggunakan kereta api dari pusat produksinya di Indarung untuk dikirim menuju tempat pembongkaran (silo) di kawasan Pelabuhan Telukbayur sejauh 20 km.

Sesuai kontrak, di tahun 2011 setiap harinya ada 12 KA yang beroperasi untuk mengangkut semen curah dengan rencana total angkut 2.455.200 ton dalam setahun. Setiap KA dijalankan dengan membawa rangkaian sebanyak 20 gerbong ketel tipe KKW berkapasitas isi 30 ton per gerbongnya. Kerjasama angkutan barang dengan PT Semen Padang telah memberikan kontribusi besar bagi pendapatan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional 2 Sumatera Barat. Tahun 2010, realisasi volume semen yang telah diangkut dengan kereta api mencapai 2.138.160 ton (71.272 gerbong).

Dengan kalkulasi 20 gerbong dikali muatan 30 ton per KA dan dikali 12 KA maka pengangkutan dengan kereta api jauh lebih menguntungkan dalam efisiensi biaya maupun waktu tempuh. Dengan menggunakan KA, dari Indarung ke Bukitputus maupun sebaliknya dari Bukitputus ke Indarung hanya butuh waktu tempuh 18-20 menit. Bila menggunakan truk, selain waktu tempuh jauh lebih lama, armada truk yang dibutuhkan pun cukup banyak.

Untuk angkutan semen di Divisi Regional 2 Sumatera Barat, sarana yang digunakan menggunakan lokomotif diesel jenis BB 303 (untuk lokomotif penarik), BB204 (untuk lokomotif pendorong),BB306 (untuk kegiatan langsiran di Stasiun Indarung) dan satu lokomotif BB303 sebagai cadangan yang disiagakan di Stasiun Indarung.

Gerbong yang digunakan tipe KKW yang berasal dari modifi kasi gerbong datar tipe PPCW yang dilengkapi ketel. Dari segi kepemilikan, gerbong datarnya milik PT KAI sedangkan ketelnya milik PT Semen Padang Tbk. Sehingga untuk perawatan dilakukan di dua tempat. Perawatan berkala (PA) bagian bawah dilakukan di Balai Yasa Padang sedangkan untuk perawatan atau perbaikan pada bagian ketelnya dilakukan di Bengkel Khusus PT Semen Padang.

Jalur yang dilalui KA Semen merupakan jalur tunggal yang hanya dilalui KA barang saja. Kondisi prasarana jalan relnya pun relatif bagus karena sudah menggunakan bantalan beton dan rel tipe R.54. Hanya saja kondisi geografi snya dari Indarung ke Telukbayur menurun dan sebaliknya dari Telukbayur ke Indarung terdapat tanjakan dengan gradient 27 per mil. Dengan adanya tanjakan dan beberapa lengkung, dalam kondisi 20 gerbong kosongan, KA dari. Bukitputus harus ditarik 2 lokomotif BB303 dengan bantuan satu lokomotif pendorong BB204. Sedangkan dari Indarung ke Bukitputus dengan kondisi jalan menurun, meskipun gerbong dalam kondisi isi muatan, cukup ditarik dua lokomotif BB303.

II. KA Klingker (Tigagajah-Kertapati, pp)



Angkutan semen di Divisi Regional 3 Sumatera Selatan merupakan kerjasama antara PT Kereta Api Indonesia (Persero) dengan PT Semen Baturaja. Jenis semen yang diangkut berupa semen jadi yang sudah dikemas dan klinker (bahan baku pembuat semen). Namun kini hanya jenis Klinker saja yang masih diangkut menggunakan kereta api, sedangkan jenis semen curah dan semen kemasan (sak) diangkut menggunakan truk.

Setiap harinya dijalankan 2 KA dengan stamformasi 20 gerbong tertutup per KA untuk mengangkut klinker dari Baturaja menuju Kertapati dengan ditarik lokomotif seri CC201. Jarak Baturaja-Kertapati sejauh 173 km dan ditempuh selama sekitar 6 jam perjalanan. Setiba di Stasiun Kertapati, rangkaian dilangsir menggunakan lok langsir seri BB202 menuju pembongkaran di dalam area Pabrik Semen PT Semen Baturaja Kertapati.

Angkutan Klinker menggunakan gerbong KKBW dan gerbong ZZOW yang dimodifi kasi dengan tambahan atap penutup sehingga muatan yang dibawa aman dari hujan maupun terik panas matahari. Untuk pembongkaran di PT Semen Baturaja Unit Kertapati tersedia 3 jalur, masing-masing: satu jalur utama menuju pembongkaran dan dua jalur untuk parkir (stabling). Pembongkaran muatan klinker dilakukan satu-persatu dengan membuka engsel pengait penutup di bagian samping kanan-kiri gerbong.

Jalur untuk pembongkaran yang pendek juga membuat rangkaian harus dipotong untuk dilangsir dua kali karena tak cukup untuk masuk 20 gerbong. Dan untuk mempercepat proses pembongkaran klinker, PT Semen Baturaja perlu menambah satu jalur lagi atau menambah panjang area bongkar, agar dalam pembongkaran bisa dua gerbong sekaligus. Dengan kondisi sekarang, proses pembongkaran klinker membutuhkan waktu sekitar 4 jam bahkan bisa lebih. Rel maupun weselnya juga sudah perlu diganti.

Angkutan Semen di Jawa

I. KA Semen (Karangtalun-Lempuyangan/Solo/Brumbung,pp)



Dalam kurun waktu satu tahun terakhir, angkutan semen di Daop 5 Purwokerto menunjukkan prospek yang menggembirakan. Tahun 2009, produksi semen yang dihasilkan oleh PT Holcim Indonesia, Tbk mencapai 70.000 ton per hari. Namun baru 700 ton per hari yang terealisir diangkut dari permintaan 2000 ton semen. Dan di tahun 2011, dengan dibukanya rute Karangtalun-Cirebon Prujakan, kapasitas angkut yang dicapai oleh PT Kereta Api Indonesai (Persero) rata-rata berkisar 1200 ton.

Distribusi semen tersebut setiap harinya diangkut dengan kereta api dari Karangtalun, Cilacap untuk didistribusikan di Lempuyangan, Purwosari, Solo, Sragen, Brumbung, dan Semarangponcol. Hingga saat ini, ada 3 KA yang dijalankan setiap harinya. Satu KA dengan stamformasi 20 gerbong tertutup jenis GGW dijalankan untuk pengiriman semen kemasan (sak) tujuan Lempuyangan. Satu KA dengan stamformasi 15 gerbong tertutup jenis GGW campur TTW untuk pengiriman semen kemasan (sak) tujuan Solobalapan dan Sragen. Dan satu KA lagi dengan stamformasi 15 gerbong tertutup jenis GGW campur TTW untuk melayani pengiriman semen kemasan (sak) tujuan Brumbung dan Semarangponcol. Kapasitas muat 30 ton per gerbongnya dengan ditarik satu lokomotif seri CC201.

II. KA Semen (Karangtalun-Cirebon Prujakan,pp)



Di tahun 2011, PT Holcim Indonesia Tbk mulai mengembangkan distribusinya di wilayah Cirebon dan sekitarnya. Dan kerjasama angkutan dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) disepakati. Terhitung mulai 25 Juli 2011, setiap harinya dijalankan 1 KA pengangkut semen Holcim dari pabriknya di Karangtalun-Cilacap untuk dibawa ke Cirebon Prujakan. Selanjutnya di Cirebon Prujakan diangkut menggunakan truk-truk untuk didistribusikan ke beberapa agen di wilayah Cirebon dan kota-kota sekitarnya. Stamformasinya dengan ditarik satu lokomotif seri CC201 ataupun CC204 membawa 18 gerbong tertutup jenis GGW. KA Semen ini menempuh jarak km dengan waktu tempuh 5 jam dengan waktu untuk pembongkaran 4 jam.

Angkutan CPO, PKO dan Lateks



Sumatera Utara merupakan salah satu sentra perkebunan kelapa sawit terbesar termasuk karet yang menghasilkan produk olahan berupa CPO (Crude Palm Oil), PKO (Palm Karnel Oil) dan Lateks. Komoditas tersebut selain dipasok untuk kebutuhan dalam negeri, sebagian juga diekspor ke luar negeri. Potensi CPO yang diproduksi beberapa perusahaan di Sumatera Utara sebesar 3.500.000 ton. Dengan rincian antara lain dari PTPN III (860.000 ton), PTPN IV (1.100.000 ton), Musim Mas (300.000 ton), Smart (180.000 ton), Nubika Jaya (500.000 ton), Lonsum (60.000 ton), dan beberapa perusahaan lainnya (500.000 ton). Sedangkan potensi Lateks mencapai 80.000 ton.

Dengan potensi besar tersebut, PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyediakan layanan angkutan barang cair. Minyak CPO, PKO dan Lateks dapat diangkut dengan kereta api menggunakan gerbong ketel jenis KKW. Demikian juga dengan biji sawit, bisa diangkut dengan gerbong tertutup jenis TTW. Keunggulan lain yang ditawarkan yaitu proses pengangkutan langsung dari Kebun/Pabrik dengan tersedianya jalur/sepur simpang dan pengiriman ke Belawan langsung ke tempat pembongkarannya di Ujung Baru. Pembongkaran langsung ke tangki penampungan.

Beberapa perusahaan penghasil CPO yang telah menjalin kerjasama angkutan barang menggunakan kereta api antara lain : PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III, PTPN IV, PT Musim Mas, PT Smart, PT PHG (Permata Hijau Group), dan PT Asian Agri Culture.

Untuk PTPN III, angkutan CPO dengan kereta api melayani dari Kebun Rambutan saja. masih ada tiga Kebun lainnya milik PTPN III yaitu dari Kebun Aek Nabara Selatan, Kebun Sisumut dan Kebun Sei Silau yang belum diangkut dengan kereta api. Sedangkan angkutan CPO dengan PTPN IV sampai sekarang masih berjalan dengan melayani dari 7 Kebun Pengolahan CPO, yaitu: Kebun Adolina, Kebun Pabatu, Kebun Dolok Ilir, Kebun Gunung Bayo, Kebun Air Batu, Kebun Puluraja dan Kebun Berangir.

Khusus untuk angkutan Lateks muatan diangkut dengan kereta api dari Kebun Bunut milik PT Bakrie Sumatra Plantation ke Pelabuhan Belawan. Angkutan barang lain, yaitu inti minyak sawit (PKO/Palm Kernel Oil).

Dalam operasionalnya, volume PKO juga sangat sedikit, jauh di bawah volume angkutan CPO dan Lateks, sehingga pengangkutannya saat itu masih sering digabung dengan rangkaian CPO atau Lateks.

Setiap harinya KA CPO djalankan dari stasiun pemberangkatan yaitu Rantauprapat, Kisaran, Tebingtinggi untuk selanjutnya dibawa ke Stasiun Medan. Setiba di Stasiun Medan, rangkaian selanjutnya dibawa menuju Stasiun Belawan. Di Stasiun Belawan, rangkaian kemudian dikirim menuju tempat pembongkaran masingmasing perusahaan (PTPN III, PTPN IV, Bakri Sumatra Plantation).

Untuk kebutuhan operasional, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional 1 Sumatera Utara telah menyiapkan beberapa lokomotif untuk langsiran. Satu lokomotif di Stasiun Kisaran untuk mengambil rangkaian gerbong CPO dari Puluraja dan Bunut, satu lokomotif di

Tebingtinggi untuk mengambil/menyiapkan rangkaian gerbong CPO di Rambutan dan Dolokmerangir, dua lokomotif di Stasiun Belawan untuk mengantar muatan dan menarik rangkaian gerbong kosong di pembongkaran CPO kawasan Ujung Baru.


Angkutan Petikemas

KA Petikemas Gedebage-Tanjungpriok


Meningkatnya jumlah kendaraan yang keluar-masuk Jakarta, membuat waktu tempuh perjalanan menjadi lebih lama. Meskipun sudah terdapat jalan tol Cipularang yang menghubungkan Jakarta-Bandung namun kemacetan terjadi semakin parah ketika memasuki dalam kota Bandung maupun Jakarta. Pemprov DKI Jakarta pun telah mengatur ketentuan waktu yang diijinkan bagi truk-truk kontainer yang masuk dalam kota. Dalam kondisi demikian, angkutan barang dengan kereta api merupakan solusi kelancaran pengiriman barang dengan waktu tempuh yang pasti. KA Petikemas relasi Gedebage (Bandung)-Tanjungpriok (Jakarta) sejauh 188 km ditempuh dalam waktu sekitar 5 jam. Tersedia 1 KA dengan stamformasi 12 gerbong PPCW Berat Muat 40 Ton atau menggunakan gerbong PKPKW Berat Muat 45 Ton. Sedangkan lokomotif penariknya menggunakan seri CC201, CC203 atau CC204. Muatan KA Petikemas Gedebage-Pasoso dariBandung membawa kontainer berisi barang yang akan diekspor, dan dari Tanjungpriok mengangkut barang impor. Muatan barang yang diangkut sebanyak 243 ribu ton pertahun.

KA Petikemas Tanjungpriok-Kalimas


KA Petikemas Tanjungpriok-Kalimas

KA Petikemas dari Tanjungpriok Jakarta untuk tujuan Surabaya, semuanya berakhir di Kalimas. Ada 3 KA Petikemas yang beroperasi melayani relasi Tanjungpriok-Kalimas (743 km). Dua KA disewa oleh perusahaan ekspedisi PT JPT (Jatim Petroleum Transport) dengan relasi dari Pasoso-Kalimas, dan 1 KA yang semula disewa PT Cencon, kini disewa oleh PT KA Logistik (anak perusahaan PT KAI) dengan relasi Sungai Lagoa-Kalimas. Stamformasi KA, masing-masing terdiri dari 18 gerbong PPCW Berat Muat 40 Ton yang ditarik lokomotif CC201 atau CC204.

KA Antaboga BKE


KA Antaboga merupakan KA petikemas yang melayani angkutan barang dengan relasi Jakartagudang-Surabaya Pasarturi (698 km). Barang-barang yang diangkut KA ini beragam, dari jenis minuman, makanan, biji besi, dan jenis lainnya. Perusahaan ekspedisi yang menyewa KA Petikemas ini adalah PT BKE (Buana Kontainindo Ekspress). Dalam 1 KA rata-rata terdiri dari dari 18 gerbong datar PPCW Berat Muat 40 Ton dan 1 gerbong Kabus (untuk petugas PT KAI yang mengawal) dengan ditarik 1 lokomotif seri CC201. Dalam satu tahun, muatan barang yang diangkut sebanyak 243 ribu ton.

KA Petikemas dari Tanjungpriok Jakarta untuk tujuan Surabaya, semuanya berakhir di Kalimas. Ada 3 KA Petikemas yang beroperasi melayani relasi Tanjungpriok-Kalimas (743 km). Dua KA disewa oleh perusahaan ekspedisi PT JPT (Jatim Petroleum Transport) dengan relasi dari Pasoso-Kalimas, dan 1 KA yang semula disewa PT Cencon, kini disewa oleh PT KA Logistik (anak perusahaan PT KAI) dengan relasi Sungai Lagoa-Kalimas. Stamformasi KA, masing-masing terdiri dari 18 gerbong PPCW Berat Muat 40 Ton yang ditarik lokomotif CC201 atau CC204.

KA Petikemas Cigading - Pasoso

KA barang ini melayani relasi Cigading-Pasoso,pp yang disewa oleh perusahaan ekspedisi PT JPT (Jatim Petroleum Transport). Dalam sehari dijalankan 1 KA dengan membawa muatan 16 gerbong PPCW Berat Muat 42 Ton. Sesuai kontrak, komoditi barang yang diangkut sebanyak 180 ribu ton per KA.

KA Logistik

KA petikemas ini melayani relasi Sungai Lagoa-Kalimas atau KA Logistik Utara. Perusahaan ekspedisi yang menyewa yaitu PT KA Logistik (anak perusahaan PT KAI). Ada 2 KA yang dioperasikan, masingmasing satu KA dari Kalimas (Surabaya) dan 1 KA diberangkatkan dari Sungai Lagoa/ Tanjungpriok Jakarta. Stamformasinya terdiri dari 18 gerbong datar PPCW Berat Muat 42 Ton dengan ditarik lokomotif CC201/ CC204. Sesuai kontrak, muatan barang yang akan diangkut sebanyak 270 ribu ton pertahun.

KA Logistik Selatan

KA petikemas ini melayani relasi Sungai Lagoa-Solojebres. Sesuai namanya, PT KA Logistik yang melayani jasa ekspedisi pengiriman barang. Dalam operasionalnya, akan dijalankan 1 KA setiap harinya dengan membawa 17 gerbong datar PPCW Berat Muat 42 Ton. Sesuai kontrak, muatan barang yang diangkut sebanyak 202.500 ton per tahun.

KA Jakalog Jababeka

KA petikemas ini melayani relasi Cikarang Dry Port (CDP)-Waru/Kalimas Surabaya. Penyewa KA ini yaitu: PT Jakalog Jababeka (join antara PT KA Logistik dengan PT Jababeka). Ada 2 KA yang dioperasikan,yaitu: 1 KA berangkat dari CDP dan 1 KA berangkat dari Surabaya. Rangkaian gerbong yang dibawa sebanyak 18 gerbong PPCW Berat Muat 42 Ton. Muatan yang diangkut sebanyak 520 ribu ton pertahun.

KA Jakalog CDP-SAO

KA petikemas ini melayani relasi Cikarang Dry Port (CDP)-Sungai Lagoa/Tanjungpriok. Penyewa KA ini yaitu PT KA Logistik bekerjasama dengan PT Jababeka. Dengan jarak yang dekat, dalam sehari bisa dijalankan 4 trip. Jumlah rangkaian sebanyak 18 gerbong PPCW Berat Muat 42 Ton. Kontrak muatan barang yang diangkut sebanyak 450 ribu ton per tahun.

KA Muara Logistik

KA petikemas ini melayani relasi Sungai Lagoa/Tanjungpriok-Kalimas. Ekspeditur yang menyewa yaitu PT Muara Logistik. Setiap harinya dijalankan 1 KA dengan membawa 18 gerbong PPCW Berat Muat 42 Ton. Muatan yang diangkut sebanyak 270 ribu ton pertahun.

KA Petikemas Gedebage-Merak

KA petikemas ini melayani relasi Gedebage (Bandung)-Merak (Banten) via Pasoso (Tanjungpriok). Penyewa KA ini yaitu PT Dwi inti Pratama. Setiap harinya dijalankan 1 KA dengan membawa 18 gerbong PPCW 40 Ton. Muatan yang diangkut sebanyak 165 ribu ton per tahun.

Angkutan KA Parcel

Dinamakan KA Parcel atau KA Cheetah. Nama Cheetah diambil dari nama hewan sejenis kucing yang menjadi hewan tercepat di dunia. Sarana yang digunakan bukanlah gerbong melainkan kereta khusus bagasi (B) berwarna hijau. Satu KA terdiri dari 9 kereta B dan 1 BP (kereta bagasi yang dilengkapi pembangkit untuk penerangan dalam kereta), dengan lokomotif penarik seri CC201, CC203 atau terkadang juga menggunakan CC204.

Hingga saat ini KA Parcel ada dua kelas,yaitu KA Parcel I dan KA Parcel II (ONS). Keunggulan angkutan KA Parcel ini, kereta bagasi yang digunakan memiliki kapasitas muat 20 ton. Waktu tempuhnya pun lebih cepat dibanding dengan KA barang lainnya, atau setara dengan KA penumpang kelas Argo, Eksekutif dan Bisnis. Relasi yang dilayani Jakarta-Surabaya dengan pemberhentian di Stasiun Cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarangponcol, Cepu, Bojonegoro dan Babat. Itulah karenanya beberapa perusahaan ekspedisi ada yang menyewa 1-2 kereta bagasi untuk memuat kiriman paket barang. Tiap keretanya juga dikawal petugas masingmasing ekspeditur sehingga keamanan barang lebih terjamin dan mempercepat proses bongkar-muat barang di stasiun antara.

Dalam operasionalnya, KA Parcel I dan KA Parcel II hanya dijalankan setiap hari kerja saja. Untuk hari Minggu dan hari libur, KA Parcel tidak beroperasi. Dengan angkutan barang melalui KA Parcel, PT KAI menjamin tidak ada pungutan liar sehingga selain efi sien biaya juga efektif waktu.

I. KA Parcel 1 (Cheetah)



KA Parcel ini melayani angkutan barang dari Stasiun Jakartagudang sampai dengan Surabaya Pasarturi dengan persinggahan untuk naik-turun barang di Stasiun Cirebon Prujakan, Pekalongan, Semarangponcol, dan Bojonegoro. Dalam 1 rangkaian, KA Parcel membawa 9 kereta bagasi (B) plus 1 kereta bagasi yang dilengkapi pembangkit listrik untuk penerangan (BP) dengan ditarik satu lokomotif seri CC201.

Sebelum diluncurkannya KA Parcel II (ONS), KA Parcel I sempat menjadi KA kelas argo untuk KA Barang karena waktu tempuhnya lebih singkat dibanding KA barang lain yang sama-sama relasi Jakarta-Surabaya. Koridor Jakartagudang-Surabaya Pasarturi sejauh 731 kilometer ditempuh selama kurang lebih14 jam perjalanan.

Dengan waktu tempuhnya yang cepat dan memenuhi harapan waktu pengiriman, tak heran jika banyak perusahaan ekspedisi yang menggunakan jasa angkutan hantaran menggunakan KA Parcel. Tercatat, 10 perusahaan ekspedisi yang menyewa KA Parcel. Yaitu: CV Beni Putra, CV Catur MP, CV Jaya Abadi, PT Indeks Transportama, CV Karya Indah Delapan, PT Limas, PT Lintas Nusantara Perdana, CV Mandala Dumastio, CV Raya Kita dan CV Sumber Jaya Ekspedisi. Jenis barang yang diangkut beragam, seperti barang kelontong, elektronik, motor, dan barang jenis lainnya yang sesuai peraturan yang diperbolehkan diangkut dengan kereta api. Dengan banyaknya perusahaan ekspedisi yang menyewa, maka masing-masing perusahaan ekspedisi mendapat 1 kereta bagasi untuk mengangkut muatannya.


II. KA Parcel II (ONS)


Seiring permintaan pelanggan yang menginginkan kecepatan waktu kiriman sampai tujuan, PT KAI (Persero) pun meluncurkan KA Pacel II dengan konsep pelayanan Over Night Service atau disebut ONS Cargo. KA Parcel II atau KA ONS mulai beroperasi sejak 1 Desember 2009 dan menjadi KA barang eksekutif yang melayani relasi Jakartagudang-Surabaya Pasarturi, pp. Dibanding KA Parcel I, KA ONS lebih cepat sembilan jam karena jarak 736 km bisa ditempuh dengan waktu perjalanan 12 jam. KA ONS menggunakan lokomotif CC203 dengan stamformasi terdiri 8 kereta bagasi (B) dan 1 kereta bagasi plus pembangkit (BP).

Untuk pelayanan angkutan barang dengan KA Parcel II (ONS), PT KAI menyewakannya kepada 6 perusahaan ekspedisi yaitu: PT KA Logistik, PT Pabuaran Niaga Jaya, PT Angkunas, PT Herona, PT ESA dan PT Muara Logistik.


Angkutan BHP


BHP adalah singkatan dari Barang Hantaran Paket. Layanan angkutan BHP dengan kereta api ini berbeda dengan angkutan barang lainnya. Barang Hantaran Paket diangkut menggunakan kereta khusus bagasi (B) yang dirangkaikan dengan KA penumpang regular kelas eksekutif, bisnis dan ekonomi yang sesuai tujuan pengiriman barang. Angkutan BHP memiliki beberapa keunggulan, antara lain: waktu perjalanan lebih cepat, atau sama dengan KA penumpang kelas Argo, Eksekutif, Bisnis dan Ekonomi. Perjalanan setiap hari dengan relasi Lintas Utara (Jakarta-Surabaya via Semarang), Lintas Tengah (Jakarta-Surabaya via Purwokerto), Lintas Selatan (Bandung-Surabaya/Malang) dan Lintas Timur (Surabaya-Banyuwangi).

Untuk di Jawa, ada 14 KA penumpang kelas eksekutif, 8 KA penumpang campuran eksekutif-bisnis dan 7 KA penumpang kelas bisnis yang tersedia layanan kereta bagasi untuk melayani angkutan BHP. Di Sumatera, angkutan barang BHP hanya ada di Divisi Regional 1 Sumatera Utara. Layanan ekspedisi tersedia pada KA penumpang eksekutif/bisnis plus “Sribillah” tujuan Medan-Rantauprapat,pp dan KA penumpang ekonomi, “Putri Deli” tujuan Medan-Tanjungbalai,pp dan “Siantar Ekspres” tujuan Medan-Siantar,pp. Dan ada juga angkutan BHP menggunakan gerbong tertutup GGW yang dirangkaikan dengan KA CPO tujuan Rantauprapat.

Penempatan kereta bagasi dalam rangkaian KA penumpang bisa ditempatkan di posisi terdepan (belakang lokomotif penarik) atau di bagian paling belakang (memanfaatkannya sekaligus sebagai kereta aling-aling). Setiap kereta bagasi yang dirangkaikan dengan KA penumpang juga memiliki kapasitas muat yang dibatasi tonasenya. Misalnya untuk Kereta Bagasi berat muat 20 ton dilayani untuk KA Argo Bromo Anggrek, Bima, Gajayana, Gumarang, Senja Kediri dan Turangga. Kereta Bagasi dengan berat muat maksimal 10 ton pada KA Sembrani, Matarmaja, Gaya Baru Malam Selatan, Kertajaya, Mutiara Selatan dan Malabar. Sedangkan untuk Aling-aling yang dimanfaatkan untuk angkutan bagasi dibatasi 5 ton muatannya, seperti di KA Argodwipangga/Lawu, Taksaka 2, Bangunkarta, Logawa, Progo, Sri Tanjung, Mutiara Timur, Senja Utama Solo, Brantas, Cireks, Sancaka dan KA kelas ekonomi jarak jauh lainnya.

Layanan kiriman BHP mencakup berbagai kota tujuan se-Jawa yang dilalui jalur KA, baik lintas selatan maupun lintas utara. Beberapa ekspeditur membuka cabangnya di masing-masing stasiun besar yang dilalui KA. Barang-barang yang bisa diangkut pun beragam, seperti: sepeda motor, barang-barang elektronik, buahbuahan, sparepart, komputer, dan berbagai barang kiriman yang diperbolehkan diangkut dengan kereta api. Dalam kesempatan tertentu, Bank Indonesia pun menggunakan angkutan kereta bagasi untuk keperluan dinasnya. Pada setiap kereta bagasi disertakan juga petugas pengawal dari masing-masing perusahaan jasa ekspedisi untuk menjaga keamanan barang titipan dan untuk mempercepat saat naik-turun barang titipan di stasiun antara.


Angkutan Pulp


Angkutan barang tak hanya dijalin dengan perusahaan BUMN saja. PT Kereta Api Indonesia (Persero) juga menawarkan jasa angkutan barang dengan perusahaan swasta untuk pengiriman/distribusi hasil produksinya. Seperti di Divisi Regional III Sumatera Selatan, kereta api ikut berperan dalam angkutan barang pulp (bahan baku kertas) hasil produksi PT Tanjung Enim Lestari (TEL) Pulp & Paper.

Perusahaan yang bergerak di produk bubur kertas sebagai bahan baku pembuatan kertas dan tissue yang berlokasi di Sumatera Selatan ini memiliki gudang dan dermaga sendiri di Tarahan, Lampung Selatan. Untuk kelancaran pengiriman pulp dari pabriknya yang berada di Niru, Muaraenim ke Tarahan untuk ekspor dan pemasaran di dalam negeri, maka pengangkutan dengan kereta api jauh lebih efi sien dalam efi siensi waktu, daya angkut yang besar dan biaya murah.

PT TEL per tahunnya rata-rata produksi 420 ribu ton bubur kertas yang berasal dari sekitar 2,4 juta kubik kayu gelondongan yang dipasok PT Musi Hutan Persada. PT TEL mengekspor sebanyak 85 persen pulp dan sebagian sisanya dipasarkan di dalam negeri, seperti Jakarta, Surabaya dan Semarang. Negara tujuan ekspor utama meliputi Asia Pasifi k seperti: Jepang, Korea, Taiwan, Tiongkok, India, Bangladesh, dan Asia Selatan.

Angkutan Pulp dengan kereta api menggunakan gerbong tertutup jenis GGW dengan modifi kasi khusus atap yang bisa dibuka-tutup. Pulp, yaitu bahan baku pembuat kertas setengah jadi berupa lembaranlembaran dibongkar-muat menggunakan Crane SWL 16 Ton dari dalam gerbong setiba di gudang Tarahan. Selanjutnya Pulp siap dikemas lagi untuk dikirim melalui kapal laut.

Ada 2 KA Pulp yang beroperasi setiap harinya dari Niru ke Tarahan sejauh 347 km yang ditempuh dalam waktu sekitar 9 jam. Satu KA dengan rangkaian terdiri dari 26 gerbong GGW berkapasitas 30 ton ditarik 2 lokomotif jenis CC203 warna hijau milik PT TEL. Dan 1 KA dijalankan dengan status PLB (Perjalanan Luar Biasa) dengan 1 lokomotif CC201 membawa 12 gerbong GGW.


Angkutan Baja Coil



Angkutan Baja Coil merupakan kerjasama antara PT Kereta Api Indonesia (Persero) dengan PT. Krakatau Steel. Produk yang diangkut berupa lembaran baja gulung (coil) dari pabriknya di Cilegon hingga ke Kalimas, Surabaya. Peresmian operasional perdana dilakukan 28 Januari 2009 di emplasemen PT Krakatau Steel Cilegon oleh Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono. Pengangkutan Baja Coil dengan kereta api sebenarnya sangat menguntungkan perusahaan itu sendiri karena dirasa lebih cepat. Jika menggunakan truk, perjalanan ditempuh hingga 7 hari perjalanan. Sedangkan jika menggunakan KA, waktu tempuhnya hanya 3 hari. Praktis, PT. Krakatau Steel dapat mendistribusikan komoditinya dengan volume yang jauh lebih banyak daripada sebelumnya. Dengan menggunakan gerbong PPCW sebanyak 16 gerbong, PT Krakatau Steel bisa mengangkut 480 ton baja, yang setara 12 trailer kontainer ukuran 40 ton.

Sejak perjalanan perdana, KA Baja Coil ini dioperasikan 3 hari sekali sampai dengan 22 Juli 2011. Dan terhitung mulai Januari 2012, sesuai kelanjutan kerjasama dengan PT Krakatau Steel dan PT Petrokimia Gresik, perjalanannya akan beroperasi setiap hari. Dari Cilegon muatan yang diangkut berupa baja coil dan kembali dari Surabaya mengangkut kontainer bermuatan pupuk dari Indro untuk dibawa ke Cigading. Selanjutnya melalui Pelabuhan Cigading, pupuk diangkut dengan kapal untuk distribusi ke Sumatera dan daerah lainnya.